Fort Rotterdam #TripMakassar #Day2

Selasa, Februari 09, 2016

Ingat ketika saya berjanji akan menceritakan soal Ujung pandang dan Makassar?

Hha, ini dia. Dimana saya juga mendapat penjelasan, bagaimana Makassar menjadi Ujung Pandang, dan kemudian menjadi Makassar lagi.

Salah satu benteng terkuat di bumi nusantara, benteng yang didirikan ditepian pantai kala itu. Yang awalnya berbentuk rumah panggung khas masyarakat setempat, yang kemudian diambil alih oleh belanda dan mulai dibangun dengan tembok dan telah melalui beberapakali pemugaran hingga tampak seperti sekarang.

Ibu Kota Sulawesi Selatan ini sendiri awalnya berdiri dengan nama Makassar. Namun ketika masa pemerintahan Soeharto, diganti dengan nama ujung pandang karena Makassar sendiri sebenarnya adalah nama salah satu suku di Sulawesi Selatan, lalu kembali lagi dengan nama Makassar sejak 1999.

Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda. Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam.Cornelis Speelman sengaja memilih nama Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda. Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur.
Di kompleks Benteng Ujung Pandang kini terdapat Museum La Galigo yang di dalamnya terdapat banyak referensi mengenai sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah-daerah lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Sebagian besar gedung benteng ini masih utuh dan menjadi salah satu objek wisata di Kota Makassar. -wikipedia.org-

Di benteng ini jug terdapat penjara yang diatasnya terdapat cerobong asap untuk memenjarakan budak yang tidak mau/tidak bisa lagi bekerja..

Fungsi cerobong asap tersebut adalah untuk memberi makanan pada para tahanan. Makanan akan diletakkan pada daun pisang kemudian dilempar kedalam melalui cerobong asap, mereka yang didalam lalu saling berebut untuk mendapatkan makanan yang memang jatahnya tidak banyak.

Eksekusi mati yang dilakukan belanda pun bisa dibilang begitu kejam pada saat itu. Tahanan akan diikat badannya, kemudian ditarik ke kanan dan kekiri hingga terberai tubuhnya..



dari atas penjara
Foto berikutnya saya ambil dari depan benteng, bagian atas dimana para prajurit belanda memantau keadaan sekitar. Katanya, dulunya benteng ini menghadap langsung ke laut.

dari menara pandang

You Might Also Like

0 comments

mari meninggalkan jejak :)

Instagram

Subscribe